4 Prinsip atau 4 Pilar Gizi Seimbang
Sobat Zywie, gizi seimbang bukan cuma tentang makanan saja, lho. Ada hal-hal selain makanan juga perlu diperhatikan untuk menunjang terpenuhinya gizi seimbang. Menurut Pedoman Gizi Seimbang yang dirilis Kementrian Kesehatan RI tahun 2014, ada 4 prinsip gizi seimbang atau 4 pilar gizi seimbang gizi seimbang [1]. Apa saja?
1. Mengonsumsi makanan beragam
Prinsip pertama dari gizi seimbang tentunya berkaitan langsung dengan pola makan. Pembaca setia Zywielab mungkin sudah hapal fungsi setiap zat gizi. Tetapi, kamu juga sadar kan, yang kita makan itu adalah makanan, yang masing-masingnya punya komposisi zat gizi tersendiri. Tidak ada makanan yang bisa memenuhi seluruh kebutuhan gizi secara sempurna, selain air susu ibu untuk bayi berusia di bawah 6 bulan. Lantas, untuk orang dewasa seperti kamu, bagamana caranya memastikan setiap zat gizi bisa didapatkan sesuai jumlah yang diperlukan? Intinya ya, seperti yang dikatakan oleh prinsip atau pilar pertama gizi seimbang ini: makanlah makanan yang beragam.
Untuk memastikan makananmu cukup beragam, beberapa hal ini perlu kamu lakukan [1]:
- Makan sayur dan buah setiap hari. Dua kelompok makanan ini merupakan sumber utama serat dan sebagian mikronutrien. Jumlah sayur dan buah yang kamu makan hendaklah menyusun setengah dari keseluruhan makananmu.
- Konsumsi lauk-pauk tinggi protein. Tidak ada makanan yang sempurna, termasuk lauk-pauk yang merupakan sumber protein. Lauk yang tinggi asam amino tertentu, misalnya, mungkin kandungan asam amino lainnya lebih rendah. Makanya jangan lupa juga untuk memvariasikan jenis lauk-pauk yang kamu makan setiap hari.
- Variasikan makanan pokokmu. Sekali-sekali, ada baiknya kamu mengganti nasi putih dengan makanan kaya pati lainnya sebagai makanan pokok. Nasi merah, kentang, roti, dan jagung adalah beberapa contoh yang bisa kamu coba.
- Batasi makanan tinggi gula, garam, ataupun lemak. Tiga zat ini perlu dibatasi asupannya karena jumlah yang berlebihan dapat meningkatkan resiko penyakit tidak menular khususnya sindroma metabolik. Makanan yang seperti ini biasanya berupa kudapan manis padat kalori serta makanan cepat saji.
- Biasakan sarapan. Sarapan merupakan bekal penting untuk mengawali berbagai aktifitas harianmu. Kalau kamu suka ngemil, sebaiknya porsi sarapanmu ukurannya seperempat dari total makanan harian. Kalau kamu jarang ngemil, porsi sarapanmu hendaklah menyusun sekitar sepertiga dari total makanan harianmu.
- Minum air putih yang cukup. Seperti yang sudah kamu tahu, air penting untuk berbagai aktifitas fisiologi. Orang Indonesia dewasa sendiri hendaknya meminum sekitar delapan gelas air putih setiap harinya untuk mencegah dehidrasi.
- Perhatikan label pada kemasan makanan. Dengan memperhatikan label, kamu bisa mengontrol pilihanmu dalam mengosumsi produk pangan olahan berdasarkan kandungan gizinya.
2. Membiasakan perilaku hidup bersih
Pilar atau prinsip kedua dari gizi seimbang adalah membiasakan perilaku hidup bersih. Pola makan sehat perlu ditunjang oleh perilaku hidup bersih dan sehat, khususnya terkait penanganan makanan secara higienis. Kedengarannya mudah untuk cuci tangan yang rajin, tetapi mungkin terkadang kamu lupa atau menyepelekan hal ini. Cuci tangan pakai sabun berguna untuk menghindari penyebaran kuman penyakit dan terbukti dapat menurunkan resiko diare sekitar 45%[2]. Kan sayang kalau makanan yang mestinya menjadi sumber gizi dan tenaga, malah bikin kamu sakit gara-gara tanganmu banyak kumannya? Biasakan deh, cuci tangan dengan sabun dan air mengalir sebelum makan ataupun menangani bahan makanan.
3. Melakukan aktifitas fisik
Pilar atau prinsip ketiga dari gizi seimbang adalah melakukan aktifitas fisik. Aktifitas fisik berhubungan erat dengan gizi, karena berperan memperlancar sistem metabolisme di dalam tubuh termasuk metabolisme zat gizi. Hiduplah dengan aktif dan sempatkan berolahraga secara rutin untuk menyeimbangkan energi yang kamu asup dari makanan serta yang keluar dari tubuh.
4. Mempertahankan dan memantau Berat Badan (BB) normal
Pilar atau prinsip keempat dari gizi seimbang adalah mempertahankan dan memantau berata badan normal. Atur makanan, sudah. Jaga kebersihan, sudah. Olahraga, sudah juga. Untuk melengkapinya, satu lagi yang perlu kamu lakukan: pantau berat badanmu. Hal ini memang tidak secara langsung berpengaruh terhadap kondisi kesehatanmu. Akan tetapi, memantau berat badan berfungsi sebagai bentuk monitoring akan tindakan-tindakan sudah dibahas di tiga pilar sebelumnya. Sudah tau tentang Indeks Massa Tubuh (IMT) kan? Kamu perlu mengecek secara berkala, apakah IMT-mu senantiasa di rentang normal (18,5 - 25,0 untuk orang dewasa) atau tidak. Kalau suatu saat ada penyimpangan, kamu bisa evaluasi diri lebih lanjut sebelum penyimpangannya terlalu besar dan menimbulkan resiko kesehatan.
Disclaimer: Artikel yang terkandung dalam situs ini disajikan untuk digunakan sebagai informasi tambahan. Artikel di dalam situs zywielab.com ini tidak dimaksudkan untuk menggantikan perawatan medis profesional atau rekomendasi terhadap suatu individu dari ahli gizi profesional. Artikel yang ada di dalam situs ini tidak dapat digunakan sebagai dasar untuk diagnosis atau pilihan pengobatan. Semua pengobatan yang anda lakukan harus berdasarkan rekomendasi dari dokter dengan pemeriksaan secara langsung. Semua risiko atas penggunaan informasi di website ini sepenuhnya ada pada pembaca. Gambar-gambar dan ilustrasi yang dimuat di dalam website ini adalah gambar public domain kecuali jika diberikan referensi secara spesifik. Atribusi ditambahkan jika disyaratkan. Jika Anda menemukan sesuatu yang harus diperbaiki dalam artikel ini, silakan hubungi kontak@zywielab.com
Lisensi: Lisensi artikel ini adalah Creative Commons Atribusi-NonKomersial-TanpaTurunan (BY-NC-ND): Pencipta diberi kredit dan hanya karya verbatim saja untuk tujuan nonkomersial saja. Untuk lisensi komersial dan edukasi silahkan menghubungi kami di lisensi@zywielab.com
Kategori
Referensi
-
Pedoman Gizi Seimbang. Kementerian Kesehatan RI [Internet]. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI; 2014. http://gizi.depkes.go.id/download/Pedoman%20Gizi/PGS%20Ok.pdf.
-
Effect of washing hands with soap on diarrhoea risk in the community: A systematic review
Effect of washing hands with soap on diarrhoea risk in the community: A systematic review. Lancet Infectious Diseases. 2003. pp. 275–281..